Menuju Era Endemi, Dosen Fisika Unesa Gelar Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah secara Hybrid untuk Guru

Pembelajaran hybrid menjadi metode popular dan banyak digunakan pada masa peralihan dari pandemi ke endemi baru-baru ini. Metode ini menjadi pilihan salah satu Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Dosen Fisika Unesa. Mereka melakukan pelatihan untuk menfasilitasi publikasi artikel ilmiah para guru fisika yang tidak lain adalah anggota MGMP Fisika se-Jawa Timur.

“Pelatihan ini sengaja kami buat secara Hybrid agar para guru yang berhalangan hadir atau sedang di luar kota, masih dapat mengikuti kegiatan kami,” ujar Dr. Muhimmatul Khoiro, S.Si selaku ketua panitia tersebut.

Pelatihan tersebut telah dilakukan pada hari Sabtu kemarin, 6 Agustus 2022 mulai pukul 08.30 hingga selesai. Kegiatan luring dilakukan di Gedung C3 lantai 3 Jurusan Fisika Kampus Unesa Ketintang. Sedangkan kegiatan daring dilakukan melalui media Zoom Meeting. Total peserta pelatihan ini adalah sebanyak 35 guru dengan rincian: 3 peserta luring dan 32 peserta daring.

Suasana Luring Kegiatan PKM
Suasana Daring Kegiatan PKM

Sebelum kegiatan dilakukan, panitia telah menyebarkan angket kepada para guru fisika untuk menganalisa kebutuhan guru terhadap penulisan artikel ilmiah sekaligus mengukur pengetahuan para guru terhadap penulisan artikel ilmiah.

Dalam sambutannya, ketua panita membacakan hasil survei tersebut dengan berkata, “Menurut hasil survei Pra-PKM, masih banyak guru yang belum paham mengenai penulisan unsur-unsur penting artikel ilmiah seperti abstrak, latar belakang, dan sebagainya.”

“Hasil survei ini menjadi salah satu alasan betapa pentingnya pelatihan ini dilakukan,” lanjut wanita yang sering dipanggil Bu Ima ini.

Yuni Bintarawati, M.Pd. selaku sekretaris MGMP Fisika Kota Surabaya juga menambahkan, “Kegiatan ini menjadi peluang kerja sama berkelanjutan antara Fisika Unesa dan MGMP Fisika untuk meningkatkan keterampilan para guru dalam menulis artikel ilmiah.”

Adapun materi-materi yang diberikan pada pelatihan ini yakni perbedaan artikel ilmiah dengan karya tulis lainnya, tata tulis naskah jurnal ilmiah, serta tips mencari referensi terpercaya dan skema submit artikel pada Jurnal. Materi disampaikan dengan menarik dan mudah dipahami oleh para peserta. Meskipun dilakukan secara hybrid, baik peserta luring maupun daring sangat aktif mengikuti kegiatan. Keaktifan ini dapat dilihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan dari kedua pihak.

“Pemateri menerangkan dengan jelas dan semua pertanyaan dijawab dengan baik,” kesan Neti Kurniawati, S.Pd., salah satu peserta pelatihan dari Probolinggo.

Pelatihan artikel tersebut akan dilanjutkan untuk sesi 2 dan 3 dalam beberapa minggu ke depan. Di sesi selanjutnya akan dilakukan pendampingan penulisan artikel hingga artikel peserta dapat disempurnakan dan siap diterbitkan di jurnal. (mi)