TIM PKM JURUSAN FISIKA MELAKUKAN SOSIALISASI CARA MENGENALI KANDUNGAN BORAKS PADA KERUPUK SECARA SEDERHANA, MUDAH, DAN MURAH BAGI WARGA RT 02 RW 02 KEL. KEDONDONG KEC. BAGOR, KAB. NGANJUK
Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang dipimpin oleh Ibu Dr. Frida Ulfah Ermawati, M.Sc. melaksanakan kegiatan bersama warga secara luring. PKM ini telah dilaksanakan dengan melaksanakan protokol kesehatan yang ketat (Minggu, 13/06/21) di halaman rumah Ketua RT 02 RW 02 Kel. Kedondong, Kec. Bagor Kab. Nganjuk. Tim yang beranggotakan Dr. Frida U. Ermawati, M.Sc., Dzulkiflih, S.Si., M.T., Meta Yantidewi, M.Si., Dr. Binar Kurnia Prahani, M.Pd., dan Abu Zainuddin, M.Pd memberikan edukasi kepada warga setempat tentang: 1) Apa itu boraks dan apa bahayanya bagi kesehatan apabila boraks dikonsumsi dalam jangka waktu lama; 2) Bagaimana cara mengenali kandungan boraks pada kerupuk dengan metode yang sederhana, dibuat dari bahan-bahan yang murah, dapat dibeli dari pasar atau toko setempat, serta mudah dibuat namun dengan hasil yang akurat; dan 3) Melatihkan keterampilan uji boraks kepada warga setempat.
Hal yang melatarbelakangi kegiatan PKM ini adalah bahwa wilayah Nganjuk terkenal dengan produksi kerupuk. Berdasarkan hasil survey Tim Pelaksana kegiatan PKM di Pasar tradisional setempat (Pasar Wage), beberapa di antara kerupuk dari sejumlah kerupuk yang dibeli di Pasar Wage terdeteksi mengandung boraks. Melihat kondisi tersebut, tim PKM yang diketuai oleh Bu Frida ini mensosialisasikan cara mengenali kandungan boraks pada kerupuk secara sederhana, mudah dan murah bagi warga RT 02 RW 02 Kelurahan Kedondong, Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk. Metode yang dimaksud adalah metode Kertas Kunyit. Hasil uji yang diperoleh dari metode Kertas Kunyit tersebut selanjutnya dikonfirmasi dengan hasil uji boraks yang dilakukan di Lab. Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Selain sosialisasi, tim PKM juga melatihkan uji boraks dengan metode kertas kunyit kepada warga setempat agar di kemudian hari warga dapat mempraktekkannya sendiri di rumah demi melindungi kesehatan diri dan keluarga dari potensi paparan boraks di dalam kerupuk.
Gambar 1 menunjukkan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat kertas kunyit. Gambar 2 menampilkan hasil uji kandungan boraks pada 2 dari 15 macam kerupuk yang sebelumnya telah dibeli dari Pasar Wage setempat dan diuji dengan kertas kunyit. Hasil konfirmasinya dengan hasil uji di Lab. Fakultas Farmasi Unair Surabaya juga disajikan dalam Gamvar 2. Frida menjelaskan, “Kertas kunyit yang telah mengandung curcuma akan berubah warna menjadi coklat kemerahan apabila bertemu dengan asam borat (zat di dalam boraks).”
Kegiatan PKM ini berlangsung dengan lancar dan tertib dengan menerapkan disiplin protokol kesehatan. Jumlah warga yang hadir dibatasi, semua mengenakan masker, menjaga jarak dan membersihkan tangan dengan hand sanitizer.
Di akhir kegiatan, warga diminta untuk mengisi angket. Respon mereka sangat antusias dan berbekal kertas kunyit yang telah dibagikan, mereka bersedia melakukan uji kandungan boraks di dalam kerupuk di rumah masing-masing. (Red: Tim PKM Kertas Kunyit)
Selengkapnya terkait kegiatan PKM dapat dilihat disini