Iqbal Ainur Rizki – Juara 2 Lomba Essai Biocare 2020
Prestasi Mahasiswa Jurusan Fisika – Iqbal Ainur Rizki, mahasiswa Jurusan Fisika angkatan 2019 yang akrab dipanggil ‘Iqbal’ dalam kesehariannya berhasil menorehkan prestasi diajang Lomba Essai Biocare Penghuni kelas PFU 2019 ini mendapatkan Juara 2 dalam Lomba yang diselenggarakan pada 19 September 2020 lalu secara daring.
Pada pekan lalu Tim Liputan Web Jurusan Fisika berhasil mewawancarai Iqbal terkait dengan prestasi dan pengalamannya ketika mengikuti Lomba Essai Biocare 2020. Berikut jawaban Iqbal kepada Tim Liputan Web Jurusan Fisika. “Perasaan saya tentunya sangat senang dan bersyukur sekali. Karena telah memberikan prestasi kepada Unesa khususnya Jurusan Fisika. Hal tersebut tentunya dapat mendorong semangat saya untuk terus berkarya dan meraih lebih banyak prestasi lagi serta mengajarkannya kepada teman-teman mahasiswa”.
Lebih lanjut Iqbal juga menceritakan persiapannya ketika mengikuti lomba. Ide untuk esai yang ditulis oleh Iqbal muncul dari kekurangan pasokan APD di Indonesia dan terkesan menggunakan APD ‘seadanya’. Misalnya dengan menggunakan jas hujan plastik. Hal itu menjadi pemikiran awalnya ketika muncul pemikiran ‘Apakah benar ini menjadi langkah awal banyaknya korban dibidang kesehatan termasuk doktor. Hingga ada berita gugurnya 100 dokter di Indonesia’. Pertanyaan besar yang ia pikirkan adalah ‘Bagaimana jika baju yang digunakan oleh tenaga kesehatan dilapisi oleh disinfektan sehingga dapat digunakan berkali-kali?’. Sehingga setiap waktu virus yang menempel di APD langsung mati dengan selalu mensterilkan APD dengan menggunakan Hidrogen Peroksida (H2O2). Pertanyaan berikutnya adalah ‘Bagaimana caranya menggunakan H2O2 ke baju APD yang memiliki spesifikasi khusus tersebut? Akhirnya dengan cara foto katalisis nanopartikel ZnO Zink Oxod dapat menghasilkan H2O atau air. Berikutnya, mengelektrolisis air dari H2O menjadi H2O2. “Dengan melakukan studi pustaka, revisi, dan evaluasi saya menuliskan esai ini dan mengikuti lomba” terang Iqbal sembari bersemangat.
Iqbal merupakan salah satu cowok maco (red : keren) mahasiswa kelas PFU 19. Yang artinya ia tidak hanya maco dalam penampilan, dalam hal akademis. Iqbal juga merupakan satu dari banyak mahasiswa
kelas unggulan yang berprestasi dalam bidang lomba esai ilmiah.
Minat untuk mengikuti lomba-lomba seperti esai muncul sejak Iqbal SMA. Di SMA-nya, ia mengikuti ekstrakurikuler Kelompok Ilmiah Remaja. Lewat sana ia banyak belajar tentang penulisan karya ilmiah. Tidak berhenti di situ saja. Minatnya dalam penulisan karya ilmiah juga tersalurkan saat ia kuliah di Jurusan Fisika Unesa. Sewaktu masa pandemi seperti ini memanglah banyak sekali cobaan untuk banyak mahasiswa termasuk Iqbal untuk tetap dituntut produkti dalam segala hal. Termasuk dalam hal penulisan karya ilmiah. Ia iseng-iseng ikut beberapa lomba penulisan karya yang diadakan secara gratis di beberapa Perguruan Tinggi di Indonesia. Tidak kurang dari lima kali ia gagal dalam seleksi yang diadakan. Lewat kegagalan itu, Iqbal bukan makin pesimis malah menjadi semakin bersemangat dan optimis dalam menyusun sebuah karya ilmiah. Dengan bimbingan Ibu Meta Yanti Dewi, M.Si., selaku dosen kemahasiswaan di Jurusan Fisika, ia terus menerus melakukan revisi, membaca literatur kembali, membuat gagasan dan ide baru hingga akhirnya jadilah sebuah esai ilmiah yang siap ditarungkan di kancah Nasional.
“Memang saya belum menerima Mata Kuliah Metodologi penelitian, sehingga sedikit lebih sulit untuk menyusun KTI dari pada esai ilmiah. Karena esai hanya berbentuk gagasan atau ide. Kalau KTI sedikit lebih sulit dengan melakukan penelitian dan percobaan berkelanjutan. Ditambah dengan saingan seluruh Indonesia yang tentunya sangat kreatif dan inovatif dalam lomba-lomba KTI” ujar Iqbal di tengah perbincangan soal prosesnya selama perlombaan. Memang judul ‘Viras (Anti-Virus Suit): Inovasi Baju APD (Alat Pelindung Diri) yang bersifat Disinfectant Self-Cleaning Melalui Modifikasi Baju Hazmat dengan lapisan nanopartikel ZnO dan Elektrolisis Air’ dapat dikira sebagai sebuah judul ilmiah di bidang Kimia. Namun passion Iqbal untuk tetap belajar tidak hanya bidang keilmuan Fisika perlu kita acungi jempol. Iqbal pun menyampaikan bahwa karya tulis ilmiah yang ia buat memang tidak jauh dari bidang keilmuan IPA.
Pesan Iqbal bagi mahasiswa Fisika lain yang sedang dan masih dalam proses mencoba menggeluti lomba-lomba esai ataupun KTI adalah “Jangan pernah takut gagal. Karena ‘Kegagalan adalah guru terbaik’. Semua proses itu tidak ada yang instan. Bahkan, untuk memasak mie instant pun membutuhkan proses. Jadikanlah sebuah kegagalan itu titik awal kebangkitan bagi usaha-usaha kalian. Mengevaluasi dari hasil pengalaman sangatlah diperlukan untuk dapat meraih kesuksesan”.
Penulis: Megatroh Thathit (17030184034)
Editor: Tim Web Jurusan Fisika